Senin, 18 Juli 2011

Burung Lovebird Yang panjang yang berharga mahal

Akhir-akhir ini, pasar burung di Indonesia diramaikan dengan tren dan pangsa pasar baru. Adalah Lovebird yang mengubah tren itu. Burung lovebird ini konon adalah burung yang manja, hal ini dikarenakan burung ini selalu membutuhkan pasangan untuk hidup.
Burung lovebird mulai marak menggempur pasar burung di Indonesia pasca lebaran tahun lalu itu perlahan mempunyai penggemar fanatik tersendiri. Burung ini banyak dipelihara masyarakat dari kalangan menengah keatas karena harganya yang relatif mahal.
Jenis burung jenis ini sangat banyak dan setiap jenisnya mempunyai harga yang berbeda-beda.mulai dari lotino ,ata merah, lotino mata hitam, pastel kuning dan lovebird kepala emas mempunyai pangsa tersendiri. Kebanyakan penggemar burung menaksir harga burung ini dari panjangnya kicauan yang dikeluarkan burung yang lucu ini.
Selain di nilai dari kicauannya, penggemar burung ini sangat tertarik pada warna burung lovebird ini. Bulu yang beraneka warna terlihat sangat mencolok di mata. Keindahan warna bulu inilah yang sering menggoda pembeli yang ingin memiliki burung ini. Warna bulunya sendiri, sudah nampak ketika burung berusia 1 mingguan.
Jika burung lovebird mempunyai kualitas prima dalam suara dan warna bulunya, maka harga burung tersebut akan sangat mahal di karenakan burung tersebut akan menjadi induk dengan turunan yang akan sangat bagus pula.
Menurut salah seorang penjual lovebird di Pasar Gawok Solo, Aris (22), meski tinggi rendahnya harga burung lovebird dipengaruhi oleh musim, namun kualitas induk juga banyak berpengaruh terhadap harga anakan lovebird. “Kalau induknya bagus, otomatis anaknya bagus dan harganya bisa dipastikan mahal,” katanya.
Masih menurut Aris, harga peranakan lovebird berumur 2 bulan paling murah harga dipasaran sekarang ini mencapai 200 ribu per ekor, sementara harga burung yang termahal mencapai 1,3 juta per ekor. “ paling murah itu yang jenis kepala emas sedang yang paling mahal jenis lotino mata merah,”.
Setali tiga uang dengan anakan lovebird berusia 4 bulan. Jenis kepala emas menjadi burung dengan harga termurah dengan kisaran harga 650 ribu per ekor. Sedangkan yang termahal tetap dipegang lotino mata merah dengan harga yang mencapai 1,5 juta rupiah per ekornya. (harga selengkapnya ada di tabel harga peranakan lovebird).
Lalu mengapa harga lotino mata merah menjadi yang termahal?. Secara terperinci, Aris menjelaskan bahwa keunikan lotino mata merah sendiri yang membuatnya banyak dicari penggemar burung lovebird. “ kekontrasan warna bulu dan warna mata menjadi sebabnya, bulu berwarna hijau dan mata merah itu unik,”tambahnya.
Burung lovebird ini biasanya di pasok dari daerah Klaten dan Purwodadi Jawa tengah. Para penjual di Pasar burung gawok harus aktif mencari yang berkualitas bagus agar tidak keduluan terbeli oleh pedagang lainnya. “ biasaya saya sampai harus muter-muter di desa-desa di Klaten hanya untuk mendapat burung lovebird ini,” kata Aris.
Lalu bagaimana prospek untuk berternak sendiri dirumah?. Menurut Aris prospeknya sangat bagus, apalagi burung jenis ini sangat banyak dicari, setidaknya sampai satu atau dua tahun kedepan. Harganya relatif stabil. Sedangkan bagi yang hobi memeliharanya, burung lovebird akan sangat meramaikan suasana pagi. “ burung ini cerewetnya terutama sehabis subuh,” tutupnya.
Tabel harga anakan Lovebird.
JENIS
USIA
HARGA/
EKOR
USIA
HARGA/
EKOR
KEPALA EMAS
2 BULAN
200 Ribu
4 BULAN
650 Ribu
PASTEL KUNING
2 BULAN
700 Ribu
4 BULAN
850 Ribu
LOTINO MATA HITAM
2 BULAN
900 Ribu
4 BULAN
1,1 Juta
LOTINO MATA MERAH
2 BULAN
1,3 Juta
4 BULAN
1,5 Juta





KA Prameks, yang semakin diminati



Seiring berkembangnya kondisi ekonomi di Indonesia, kebutuhan masyarakat akan moda transportasi jarak pendek semakin besar. Seperti halnya di wilayah Jabotabek ada Kereta Rel Diesel ( KRD), Yogyakarta ada KA Prambanan Ekspress (Prameks)
Kereta diesel ini pada awalnya melayani trayek Yogyakarta sampai Solo via Klaten, namun dalam perkembangannya, akhir tahun 2007, KA Prameks juga melayani rute Solo- Kutoarjo. Hal ini tidak lepas dari tingginya minat masyarakat menggunakan kereta ini. Selain murah, jarak tempuh juga menjadi lebih singkat.
Kereta Prameks pertama kali diluncurkan pada tahun 2005. Awalnya kereta ini hanya untuk tujan wisata yaitu untukmengakomodasi dua daerah dengan akar kebudayaan dan seni yang kuat yakni Yogyakarta dan Solo. Para wisatawan lokal maupun mancanegara dalam setiap kunjungannya ke kota Yogya pasti ingin ke Solo, hal inilah yang ditangkap PT. KA Daop VI Yogyakarta.
Menurut Kepala Humas PT KA Daop VI Yogyakarta, Eko Budianto, KA Prameks selain murah, keadaan didalamnya juga bersih dan tidak ada pedagang asongan maupun pengamen. “ Ya, hal ini merupakan tujuan kami untuk memanjakan para penumpang, agar nyaman juga karena kereta ini termasuk kereta bisnis”, tuturnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, memang kereta ini tampak bersih, karena ada petugas kebersihan yang setiap 15 menit sekali memeriksa dan membersihkan lantai dan jendela gerbongnya. Selain itu, didalam kereta ini juga terdapat seorang satpam untuk menjamin keamanan penumpangnya.
Untuk penumpang yang ingin membeli makanan atau minuman, didalam kereta ini juga terdapat pedagang khusus  kereta prameks. Bukan pedagang asongan tentunya karena yang berjualan disini adalah  rekanan PT KA yang membeli paket khusus untuk berjualan di seluruh kereta api prambanan ekspres ini.
Salah seorang petugas keamanan kereta, Ary (36) mengatakan, kondisi keamanan di dalam kereta prameks ini relatif baik, selama ini belum pernah terjadi sesuatu yang yang mengkhawatirkan. “ Dulu pernah ada copet, tapi ketangkap. Sampai sekarang belum pernah ada laporan lagi, tapi kita harus ekstra waspada pada saat kondisi penuh”, ujarnya
Ya, kereta ini memang penuh sekali, terutama setiap jam berangkat dan pulang kantor. Karena banyak pekerja baik penduduk Solo yang bekerja di Yogyakarta maupun sebaliknya. Belum lagi saat akhir pekan tiba, dimana banyak mahasiswa yang belajar di Solo maupun Yogya, pulang ke kampung halamannya.
Inggit (19), salah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Solo mengatakan, dirinya adalah pelanggan setia kereta prameks. Untuk perjalanan pulang maupun berangkat ke Solo dari rumahnya di Kutoarjo, dirinya selalu menggunakan Prameks. “ Lebih cepat dan murah”, katanya.
Senada dengan Bintoro, Ira (27), seorang pegawai swasta di Yogyakarta mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya kereta prameks ini. Menurutnya, denan adanya kereta prameks ini, lebih hemat biaya dan waktu. “ Lebih hemat aja dari segi biaya dan waktunya karena keretanya kan cepat dan murah,” ujarnya.
Lalu berapa sih harga tiket prameks?. Ka Daop VI mengatakan, pada awalnya, tiket prameks hanya seharga 7 ribu rupiah untuk rute Yogya – Solo ataupun Yogya – Kutoarjo dan 14 ribu untuk rute Solo-Kutoarjo. Namun menyesuaikan harga minyak yang terus naik, sekarang harga tiketnya mencapai 9 ribu untuk Solo-Yogya, Yogya-Kutoarjo dan 18 ribu untuk Solo-Kutoarjo.
Menurut Bintoro dan Ira, harga tiket prameks masih wajar untuk kantong masyarakat Yogya dan sekitarnya karena manfaatnya juga banyak. “ Sekarang liat perbandingannya aja mas, kalo naik Bis, harga nggak beda jauh tapi waktu lebih lama dan kurang nyaman,” tambah Ira.
Namun para pelanggan prameks pantas khawatir karena tiket kereta api rakyat ini akan kembali naik per 1 Agustus 2011 menjadi 11 ribu rupiah untuk Yogya-Solo dan 22 ribu untuk Solo-Kutoarjo. hal ini selain ntuk meningkatkan kualitas pelayanan KA Prameks juga mengikuti harga minyak yang naik.
Lebih lanjut, dirinya berjanji, pelayanan di KA Prameks akan ditingkatkan seiring kenaikan harga tiketnya. “ Saya yakinkan, selain pelayanan yang akan diperbaiki juga kondisi kereta akan menjadi lebih baik sehingga kedepannya tidak ada lagi masalah seperti kereta mogok atau keterlambatan jadwal,” tegasnya.
Lalu bagaimana tanggapan masyarakat menyikapi kenaikan harga tiket prameks ini? Sekali lagi, mereka menyambut baik kalau memang pelayanannya akan menjadi lebih baik da lebih nyaman. Harga 11 ribu rupiah, menurut Ira masih layak . “ Asalkan pelayanannya diperbaiki, kita sih oke aja,” ujarnya diselingi tawa.